Lima lembaga ekonomi Korea Selatan, termasuk Asosiasi Perdagangan Internasional Korea dan Kamar Dagang Industri Korea Selatan, secara resmi menyerahkan pernyataan yang merujuk pada pendapat mereka untuk mendesak Jepang mencabut pengetatan ekspornya pada Korea Selatan kepada Kementerian Perindustrian dan Ekonomi Jepang pada hari Selasa (23/7/19). 

Pernyataan itu memuat seruan untuk menarik rencana revisi peraturan kontrol perdagangan ekspor Jepang yang diumumkan pada tanggal 1 Juli lalu. 

Tokyo telah menyebutkan bahwa Korea Selatan akan dikeluarkan dari daftar negara putih dengan pengumuman aturan yang akan direvisi tersebut, di mana pengumpulan pendapat akhir dilakukan pada hari Rabu (24/7/19). 

Berdasarkan pernyataan dari lima lembaga ekonomi Korea Selatan itu, pemberlakukan revisi peraturan kontrol perdagangan ekspor Jepang akan memicu kerusakan kerja sama yang telah dibangun oleh perusahaan kedua negara sejauh ini, dan ketidakpastian dalam hubungan perdagangan dan perindustrian bilateral. 

Mereka mengkhawatirkan langkah Jepang tersebut mungkin akan menghasilkan dampak negatif yang signifikan pada industri kedua negara maupun ekonomi global. 

Pernyataan itu juga menunjukkan bahwa pemerintah Jepang tidak memberikan dasar yang teliti dan bahkan sebelumnya tidak mencoba untuk melakukan komunikasi antara pemerintah. 

Diserukan pula agar rancangan revisi tersebut harus dicabut demi pembangunan kembali perkembangan persahabatan antara kedua negara, mengingat kerja sama kedua negara semakin penting dalam persaingan ketat untuk mengamankan dominasi dalam industri baru masa depan dan industri jasa di pasar global.