Ketua Badan Negosiasi Perdagangan Korea Selatan (Korsel) Yoo Myung-hee menyatakan pihaknya telah mengajak Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang untuk mengadakan pertemuan tingkat menteri di sela-sela Konferensi Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP) yang akan digelar tanggal 2-3 Agustus mendatang, namun Jepang menolaknya.
Yoo menyampaikan hal tersebut dalam sebuah konferensi pers dengan wartawan di kantor pemerintah di Sejong pada hari Senin (29/7/19).
Dalam kesempatan itu, Yoo menegaskan bahwa pemerintah Korsel bersedia berdialog dengan Jepang di mana saja dan kapan pun, seperti yang selama ini telah diungkapkan dan juga mengharapkan pertemuan di sela-sela RCEP.
Pemerintah Korsel akan berusaha memberitahukan tindakan Jepang yang tidak adil dan kemudian membentuk kesepahaman dari komunitas internasional pada setiap pertemuan bilateral di sela-sela RCEP.
Sementara itu, Yoo telah mengunjungi Washington D.C. pada pekan lalu dan menemui sekitar 20 tokoh dari bidang perdagangan ekonomi dan anggota parlemen Amerika Serikat (AS), termasuk Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross untuk menerangkan pendapat pemerintah Korsel terkait pembatasan ekspor Jepang terhadap Korsel.
Dalam pertemuan itu, Yoo menyatakan bahwa langkah pembatasan ekspor Jepang ke Korsel dapat menjadi contoh yang sangat membahayakan, dengan menggunakan hubungan kolaborasi ekonomi bilateral sebagai sarana pemecah masalah.
Yoo juga menekankan bahwa tindakan Jepang itu tentu akan berdampak besar pada perekonomian dunia termasuk AS.
Dalam kenyataannya, harga semikonduktor telah meningkat lebih dari 20% setelah Jepang mengetatkan pembatasan ekspor tiga jenis bahan baku utama semikonduktor.
Yoo juga menjelaskan tindakan Jepang dapat mengguncangkan ketertiban perdagangan internasional yang berdasarkan pada kepercayaan akan jaringan persediaan global dan melemahkan kerja sama Korsel, AS, dan Jepang untuk keamanan di kawasan Asia Timur.
Kemudian Yoo meminta para tokoh AS untuk mengambil peran agar Jepang dapat menarik pembatasan ekspornya terhadap Korsel.
Sementara itu, Ross diketahui telah menyadari kondisi saat ini dan menyatakan pihaknya akan berupaya untuk menyelesaikan masalah ini sesegera mungkin.