Gerakan boikot produk Jepang yang semakin intensif di tengah masyarakat Korea Selatan mulai secara langsung berdampak pada penerbangan menuju Jepang. 

Penumpang pesawat udara dari Korea Selatan menuju Jepang menunjukkan jumlah yang lebih banyak pada minggu pertama dan kedua di bulan Juli tahun ini, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. 

Jumlah penumpang pesawat dalam jalur penerbangan ke Jepang pada pekan pertama bulan Juli, berjumlah 138.000 orang, lebih banyak dibandingkan bulan Juli tahun lalu yang tercatat sebanyak 126.000 orang.

Namun situasinya berbalik mulai pekan ketiga bulan Juli, karena aksi boikot Jepang yang terus berlanjut di seluruh negeri Korea Selatan. 

Jumlah penumpang pesawat udara ke Jepang pada pekan keempat bulan Juli mengalami penurunan lebih dari 10.000 orang dibandingkan periode yang sama tahun lalu, menjadi 133.000 orang. Bahkan jumlah penumpang pada minggu pertama bulan Agustus turun hingga ke angka 125.000 orang.

Penurunan jumlah penumpang warga Korea Selatan ke Jepang, lebih menonjol di kota-kota kecil daripada Tokyo. Jumlah penumpang warga Korea Selatan dalam rute penerbangan ke Saga dan Miyazaki, Jepang turun masing-masing 86 persen dan 76 persen. 

Diperkirakan penurunan jumlah penumpang Korea Selatan ke Jepang akan menjadi lebih besar mulai akhir bulan Agutus, ketika perusahaan-perusahaan penerbangan sipil lokal mengurangi jumlah jalur penerbangan menuju Jepang. 

Sementara itu, jumlah pengguna Bandar Udara Internasional Incheon pada hari Minggu (4/8/19) mencapai 233.000 orang, menyentuh rekor tertingginya sejak dibuka, dengan analisis bahwa permintaan perjalanan ke Jepang menyebar ke negara-negara lain seperti kawasan Asia Tenggara.