Sejumlah media Jepang melaporkan bahwa Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe jelas menyatakan dirinya tidak akan mengadakan pertemuan puncak dengan Korea Selatan apabila Korea Selatan tidak mematuhi perjanjian normalisasi hubungan yang dicapai tahun 1965 silam.
Pada hari Selasa (6/8/19), usai upacara peringatan 74 tahun pembomatoman yang menimpa kota Hiroshima di Monumen Perdamaian Hiroshima, Abe mengungkapkan pernyataan tersebut ketika ditanya oleh para wartawan apakah Abe bersedia melakukan pertemuan dengan presiden Korea Selatan.
Dalam kesempatan itu, Abe mengulang pendapatnya dengan keras bahwa pemerintah Korea Selatan harus mengambil tindakan yang sesuai atas keputusan Mahkamah Agung Korea Selatan yang memerintahkan perusahaan Jepang untuk memberikan kompensasi pada pekerja paksa selama masa perang.
Sejak Jepang mengeluarkan Korea Selatan dari daftar negara putih ekspornya pada tanggal 2 Agustus lalu, Abe untuk pertama kalinya menyebut hubungan Korea Selatan dan Jepang dalam acara resmi.
Sehubungan dengan itu, Kantor Berita Kyodo menganalisis bahwa Abe mendesak Presiden Korea Selatan Moon Jae-in agar pemerintah Korea Selatan terlebih dahulu menyelesaikan masalah kompensasi pekerja paksa demi perbaikan hubungan antara Korea Selatan dan Jepang.