Maskapai penerbangan Timur Tengah bertumbuh secara dratis hingga membuat dunia penerbangan mengalami ketegangan.
Menghadapi pertemuan untuk perjanjian hubungan udara yang diadakan dengan Korea Selatan mulai hari Rabu (7/8/19), Uni Emirat Arab meminta jumlah penerbangan pesawat penumpang antara dua negara ditingkatkan menjadi 56 kali seminggu.
Sebanyak 70 persen dari seluruh penumpang pesawat Uni Emirat Arab adalah penumpang yang melakukan transit ke Eropa. Jika jumlah penerbangan meningkat, maskapai Timur Tengah itu dapat menarik lebih banyak penumpang transit dengan harga murah.
Maskapai penerbangan Korea Selatan telah menolak permintaan Uni Emirat Arab tersebut karena hal itu dapat memengaruhi penerbangan langsung ke Eropa yang sedang dioperasikan.
Sudah banyak maskapai penerbangan di seluruh dunia yang mengurangi rute penerbangan mereka akibat pengelolaan agresif maskapai-maskapai dari Timur Tengah.