Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat mengatakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah jelas tentang posisinya mengenai kesepakatan pembagian biaya penempatan pasukan Amerika Serikat di Korea Selatan dan ingin Korea Selatan untuk membayar lebih banyak.
Pada jumpa pers pada hari Kamis (8/8/19) waktu setempat, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Morgan Ortagus mengatakan "pembagian beban adalah isu Presiden" karena ini berkaitan dengan sekutu Amerika Serikat, termasuk Korea Selatan, dan menambahkan bahwa "ia ingin agar semua negara berbagi dalam pertahanan bersama."
Korea Selatan menghadapi tekanan yang meningkat dari administrasi Trump untuk membayar lebih banyak untuk penempatan 28.500 orang tentara Amerika di Semenanjung Korea.
Pada hari Rabu (7/8/19), Trump mengklaim di akun Twitter-nya bahwa negosiasi bilateral tentang masalah ini telah dimulai dan Seoul "telah setuju untuk membayar lebih banyak." Namun pihak Seoul langsung membantah kedua klaim tersebut.
Berdasarkan perjanjian tahunan saat ini yang akan berakhir pada tanggal 31 Desember, Seoul setuju untuk membayar 1,04 triliun won untuk biaya tahun ini, meningkat 8,2 persen dari 960 miliar won, tahun lalu.
Pernyataan Trump datang menjelang kunjungan Menteri Pertahanan Amerika Serikat Mark Esper ke Seoul pada hari Jumat (9/8/19) untuk pembicaraan mengenai masalah aliansi yang tertunda, termasuk kesepakatan pembagian biaya pertahanan.