Sebuah analisis terbaru menunjukkan bahwa jika perjalanan warga Korea Selatan ke Jepang menurun sebanyak 80%, maka tingkat pertumbuhan ekonomi Jepang untuk tahun depan mungkin akan mengalami penurunan sekitar 0,1% poin.
Dalam sebuah laporan yang baru-baru ini dirilis oleh Lembaga Ekonomi Hyundai, penurunan tajam jumlah turis warga Korea Selatan ke Jepang diperkirakan akan berdampak negatif pada industri pariwisata, produksi dan ketenagakerjaan Jepang.
Laporan itu dibuat dengan asumsi bahwa pembayaran layanan perjalanan ke Jepang dari warga Korea Selatan turun sebanyak 81,2% dibandingkan tahun lalu dengan capaian sebanyak 5,17 miliar dolar Amerika. Dia menjelaskan bahwa perhitungan tersebut berdasarkan tingginya rasio pembatalan rencana perjalanan ke Jepang, mengingat pada masa lalu perjalanan warga China ke Korea Selatan pernah turun hingga 75,1%, menyusul aksi balasan Beijing untuk pemasangan sistem pertahanan rudal berbasis darat (THAAD) di Korea Selatan.
Laporan itu memprediksi bahwa jika pembayaran perjalanan warga Korea Selatan menuju Jepang terus berkurang dan berlanjut hingga tahun depan, ke level yang setara saat krisis keuangan 1998, yang hanya mencapai 970 juta dolar Amerika, maka pertumbuhan ekonomi Jepang untuk tahun depan kemungkinan akan turun sebanyak 0,1% poin.
Selain industri pariwisata Jepang, produksi industri-industri lain dan lapangan pekerjaan di negara itu juga akan terkena imbasnya baik secara langsung maupun tidak langsung.