Pemerintah Korea Selatan dalam penilaian perekonomiannya akhir-akhir ini, menilai produksi sudah meningkat secara perlahan namun ekspor dan investasi masih lemah.
Menurut 'Tren Ekonomi Terbaru' edisi Agustus yang diterbitkan oleh Kementerian Strategi dan Keuangan pada hari Jumat (16/8/19), di tengah lambatnya pertumbuhan ekonomi dunia dan merosotnya sektor semikonduktor, pembatasan ekspor Jepang dan konflik dagang Amerika Serikat dan China yang memburuk juga turut mengakibatkan kondisi ekonomi Korea Selatan untuk triwulan kedua tahun ini menjadi semakin tidak pasti.
Dalam laporan itu, kementerian tersebut menggunakan istilah 'kemerosotan' selama 5 bulan berturut-turut dan kemerosotan ekonomi Korea Selatan ternyata berlangsung paling lama.
Pemerintah Korea Selatan menyatakan pihaknya akan berupaya untuk mengaktifkan kegiatan perekonomian dengan segala sarana kebijakan yang tersedia untuk mengendalikan risiko seperti pembatasan ekspor Jepang dan membelanjakan anggaran tambahan untuk bidang ekonomi.