Korea Selatan dan Inggris menandatangani Perjanjian Perdagangan Bebas (FTA) di London pada hari Kamis (22/8/19) lalu.
Dengan penandantanganan FTA itu, perdagangan Korea Selatan dan Inggris tetap akan dijalankan walaupun Inggris keluar dari Uni Eropa tanpa ada kesepakatan pada akhir bulan Oktober mendatang.
Pada kesempatan penandatanganan FTA dengan Inggris itu, Ketua Badan Negosiasi Perdagangan Korsel, Yoo Myung-hee mengatakan FTA Korea Selatan-Inggris akan membawa kemakmuran bilateral dan membuat perusahaan Korea Selatan dapat melakukan perdagangan dan investasi dengan stabil dalam kondisi tidak jelas seperti Brexit.
Kedua pemerintah itu menjalankan proses FTA setelah sepakat untuk membahas FTA Korea Selatan dan Inggris pada bulan Juni lalu, dan seluruh prosesnya sudah diselesaikan dengan menandatanganinya.
Inggris merupakan negara kedua yang terbesar dalam volume perdagangan dengan Korea Selatan. Tahun lalu kedua negara ini berdagang senilai 13,17 miliar dolar.
Berdasarkan FTA itu, Korea Selatan dapat mengimpor barang utamanya dengan bebas bea masuk, dan ekspor Korea melalui pelabuhan Uni Eropa pun diakui sebagai ekspor langsung ke Inggris selama 3 tahun kedepan.
Dengan FTA tersebut, pemerintah Korea Selatan telah memperkuat kerja sama dengan Inggris di bidang industri baru masa depan, seperti kecerdasan buatan, bigdata, kendaraan masa depan, dan lain-lain.
Untuk melindungi pertanian domestik, pemerintah Korea Selatan menetapkan batas impor darurat bagi pertanian lebih rendah daripada Uni Eropa atas 9 jenis hasil pertanian.