Putra mantan Presiden Korea Selatan Roh Tae-woo, bernama Roh Jae-hun pada tanggal 23 Agustus lalu, telah mengunjungi Taman Makam Demokrasi 18 Mei Gwangju dan meminta maaf kepada para korban 'Gerakan Demokrasi 18 Mei' dan anggota keluarga korban.
Sebelum memberikan penghormatan kepada para korban, Roh Jae-hun menulis dalam buku tamu bahwa dirinya menyampaikan permintaan maaf yang tulus dan akan mengukir dalam hatinya yang terdalam mengenai semangat gerakan yang menjadi sejarah perdamaian dan demokrasi Korea Selatan.
Dilaporkan pula bahwa Roh Jae-hun mengunjungi Taman Makam Demokrasi itu atas niatan ayahnya, mantan Presiden Roh Tae-woo.
Bersama mantan presiden lain yaitu Chun Doo-hwan, Roh Tae-woo menindas gerakan demokrasi 18 Mei dengan mengerahkan angkatan bersenjata.