Komite Sanksi Korea Utara di Dewan Keamanan PBB mengatakan pada hari Kamis (5/9/19) waktu setempat bahwa Korea Utara terus melanjutkan upaya untuk memperkuat program senjata nuklir dan rudalnya meskipun telah menghentikan uji coba rudal balistik jarak jauh antar-benua (ICBM) dan senjata nuklirnya.
Para pakar dari komite tersebut memberikan penilaian pada sebuah laporan terbaru untuk Dewan Keamanan PBB yang memantau implementasi sanksi terhadap Korea Utara, sembari mengutip bahwa observasi aktivitas dilakukan dari bulan Februari hingga Agustus.
Dikatakan pula ada kegiatan yang terus dilaksanakan di fasilitas nuklir Yongbyon, yang tampaknya merujuk pada aktivitas pengayaan uranium dan pembangunan reaktor air ringan.
Laporan tersebut mengatakan bahwa sebuah rudal balistik jarak pendek tipe baru yang diluncurkan pada tanggal 4 dan 9 Mei, dan juga dua rudal yang dideskripsikan oleh Korea Utara sebagai “sebuah senjata taktis tipe baru” diluncurkan pada tanggal 24 Juli, yang merupakan bukti bahwa Korea Utara mempunyai kemampuan untuk menguasai komponen utama dalam sistem rudal balistik.
Para ahli menambahkan bahwa ini termasuk produksi bahan bakar roket padat, mobilitas melalui penggunaan berbagai jenis kendaraan peluncur dan kapasitas untuk menembus sistem pertahanan rudal balistik.