Pemerintah Korea Selatan meminta masyarakat internasional untuk bekerja sama dalam hal pengelolaan air terkontaminasi dari PLTN Fukushima, Jepang.
Kementerian Sains, Teknologi, Informasi dan Telekomunikasi Korea Selatan (MIST) dan Komisi Keamanan dan Keselamatan Nuklir Korea (NSSC) pada pengarahan hari Kamis (5/9/19), menyatakan masalah pengelolaan air terkontaminasi dari PLTN Fukushima, dapat memengaruhi ekologi seluruh dunia, maka pihaknya mengirim surat permohonan kepada masyarakat internasional untuk bekerja sama dalam hal tersebut.
Dalam surat itu, pemerintah Korea Selatan menyatakan kekhawatiran tentang pengaruh air terkontaminasi dari PLTN Fukushima pada lingkungan alam, dan kemudian mendesak negara dan instansi bersangkutan untuk mengambil perannya secara lebih positif.
Untuk mendorong kerja sama masyarakat internasional, perwakilan pemerintah terdiri atas MIST, NSSC, dan Kementerian Luar Negeri Korea Selatan menghadiri sidang umum Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) di Wina, Austria mulai tanggal 16 September, untuk memberitahukan isu terkait air terkontaminasi dari PLTN Fukushima tersebut.
IAEA sebenarnya tidak dapat membatasi pemerintah Jepang dalam hal tersebut. Namun upaya pemerintah Korea Selatan dapat menyediakan kesempatan untuk membahasnya dengan pemerintah Jepang berdasarkan pendapat-pendapat yang dikumpulkan negara-negara yang berkepentingan dengan isu tersebut.