Harga lelang daging babi domestik di Korea Selatan naik 30 persen pada hari Selasa (17/9/19), akibat penemuan kasus flu babi Afrika (ASF) pertama.
Harga rata-rata lelang daging babi adalah 5.800 won per kilogram, di 12 pasar grosir ternak utama di Korea Selatan pada hari Selasa.
Sedangkan harga daging babi di pasar-pasar di ibu kota dan sekitarnya melebihi 6.000 won per kilogram.
Harga tertinggi adalah 6.600 won per kilogram, di sebuah pasar di daerah Eumseong, Provinsi Chungcheong Utara.
Daging babi yang dilelangkan di pasar grosir itu didistribusikan ke konsumen melalui toko eceran sehari kemudian.
Jika distributor memiliki pasokan yang cukup, maka harga eceran daging babi tidak akan naik secara dratis.
Kementerian Pertanian, Kehutanan dan Peternakan Korea Selatan menjelaskan bahwa jumlah babi yang dipelihara di peternakan lebih banyak 14 persen dibandingkan rata-rata tahunan dan pasokannya pun masih mencukupi, sehingga harganya relatif murah.
Meskipun harga daging babi naik akibat ASF, tapi hal itu sulit diperkirakan sebagai dampak dari kurangnya pasokan.
Namun, jika kondisi ASF berlangsung lama, maka harga pasarnya tentu akan terpengaruh.
Persentase daging babi domestik dari seluruh konsumsi daging babi dalam negeri Korea Selatan mencapai 70 persen.