Kasus terjangkitnya virus flu babi Afrika sudah berlangsung lebih dari satu minggu dan hingga kini, lima peternakan dikonfirmasi terinfeksi di Korea Selatan.
Sejak kasus pertama pada tanggal 17 September, penyakit itu tersebar ke tiga daerah di Provinsi Gyeonggi, yakni Paju, Yeoncheon, dan Gimpo. Kemudian penyakit itu menular ke Ganghwa, Incheon.
Sehubungan dengan itu, Perdana Menteri Korea Selatan, Lee Nak-yon pada hari Selasa (24/9/19), menegur instansi yang bersangkutan karena pencegahan penyebaran virus tidak berhasil dijalankan dengan sempurna.
Pemerintah Korea Selatan memerintahkan semua babi di seluruh negeri untuk tidak dipindahkan selama 48 jam mulai tanggal 24 September pukul 00.00.
Selain 6 kota dan kabupaten di Gyeonggi Utara, pemerintah Korea Selatan memperluas pengawasannya ke Provinsi Gyeonggi dan Gangwon serta Kotamadya Incheon.
Akses keluar masuk serta pemindahan babi dan kotorannya hanya dilakukan di daerah tersebut.
Di samping itu, pemerintah Korea Selatan juga akan mensterilisasi 14 daerah, sungai, dan jalanan yang berdekatan dengan Korea Utara.
Pos pengawas yang sebelumnya beroperasi selama 14 jam, akan dikelola secara darurat selama 24 jam.