Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Ekonomi

Korsel Perluas Operasi Karantina untuk Cegah Penyebaran Virus Flu Babi Afrika

Write: 2019-09-25 16:35:04Update: 2019-09-25 17:11:06

Korsel Perluas Operasi Karantina untuk Cegah Penyebaran Virus Flu Babi Afrika

Photo : YONHAP News

Tiga peternakan babi di dekat perbatasan dengan Korea Utara melaporkan dugaan kasus flu babi Afrika (ASF) pada hari Rabu (25/9/19) setelah kasus kelima penyakit hewan yang mematikan tersebut dikonfirmasi pada sehari sebelumnya. Jika semuanya dikonfirmasi, maka Korea Selatan akan menandai delapan kasus ASF hanya dalam waktu seminggu. Otoritas berwenang telah memperluas operasi karantina dan desinfeksi untuk mencegah wabah nasional.
 
Kementerian Pertanian, Kehutanan dan Peternakan Korea Selatan memerintahkan penghentian pergerakan selama 48 jam di semua peternakan babi dan pabrik pakan di seluruh negeri, mulai hari Selasa (24/9/19) siang.
 
Daerah-daerah yang dikenai tindakan karantina yang ketat juga diperluas untuk membendung penyebaran virus lebih lanjut, mencakup semua Provinsi Gyeonggi, Incheon dan sekitar Provinsi Gangwon.
 
Selama tiga minggu ke depan, ekskresi babi dan ternak tidak akan diizinkan untuk diangkut keluar dari daerah yang terkena dampak dan pos pemeriksaan akan beroperasi sepanjang waktu.
 
Kementerian juga berencana untuk melakukan operasi desinfeksi besar-besaran di jalan-jalan dan dekat sungai-sungai yang terletak di provinsi Gyeonggi utara, dekat perbatasan antar-Korea, di mana sebagian besar kasus ASF telah dikonfirmasi.
 
Petugas karantina sedang melakukan inspeksi peternakan babi dan fasilitas ternak di lebih dari 150 kota dan kabupaten untuk memastikan sterilisasi yang tepat.
 
Hingga Selasa pagi, lebih dari 20 ribu babi telah dimusnahkan di peternakan yang terinfeksi di Provinsi Gyeonggi. Tambahan sekitar 30 ribu ekor akan disembelih dalam beberapa hari mendatang.
 
Pemerintah Provinsi Chungcheong Utara juga membatasi pergerakan keluar masuk peternakan di kabupaten Eumseong dan Jincheon, masing-masing hingga tanggal 10 dan 12 Oktober, setelah sebuah kendaraan yang mengunjungi salah satu peternakan yang terinfeksi diketahui telah melakukan perjalanan ke wilayah tersebut.
 
Meskipun ASF tidak memengaruhi manusia, virus tersebut sangat menular dan berakibat fatal bagi babi, dan hingga saat ini tidak ada obat penawar yang tersedia.
 
Penyakit ini terutama menyebar melalui pakan atau melalui kontak langsung dengan manusia dan hewan liar yang terkontaminasi dengan virus.
 
Pemerintah Korea Selatan belum menemukan penyebab penyebaran wabah tersebut.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >