Diketahui bahwa Perdana Menteri China, Li Keqiang telah meminta kepada Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in pada bulan Mei tahun lalu, untuk membangun jalur rel kereta api berkecepatan tinggi yang menghubungkan Dandong di provinsi Liaoning, China dan Seoul melalui Korea Utara.
Wakil Ketua Konferensi Penasehat Reunifikasi Nasional Secara Damai dan Demokrasi, Jeong Se-hyun menyatakan hal tersebut di sebuah upacara yang digelar di Shenyang, China pada tanggal 26 September lalu.
Menurutnya, dalam KTT antara Korea Selatan, China dan Jepang yang digelar di Tokyo Jepang pada bulan Mei tahun lalu, PM Li memberikan usulan yang luar biasa kepada Presiden Moon. Walaupun hubungan antara Korea Selatan dan China tidak baik akibat masalah penempatan THAAD, namun dia mengusulkan pembangunan jalur rel kereta api berkecepatan tinggi antara Dandong dan Seoul.
Jeong mengatakan bahwa upacara peletakan batu pertama untuk menyambungkan dan memodernisasikan rel kereta api dan jalan antara dua Korea di Gaeseong telah dilaksanakan pada tanggal 26 Desember tahun lalu.
Ditambahkan pula, jika situasi untuk memecahkan masalah nuklir Korea Utara tersedia melalui KTT ketiga antara Korea Utara dan Amerika Serikat, maka hubungan dua Korea juga pasti membaik, sehingga konstruksi penyambungan dan modernisasi jalan dan rel kereta api juga dapat dimulai.
Jeong menekankan bahwa modernisasi jalan dan rel kereta api sangatlah penting untuk mengembangkan ekonomi di Korea Selatan, Korea Utara dan China.
Dia juga berpendapat bahwa ada kemungkinan besar datangnya hari dimana kereta api yang bertolak dari Busan menuju ke Beijing melalui Seoul, Dandong, dan Shenyang, karena proyek pembangunan dilakukan oleh Bank Investasi Infrastruktur Asia (AIIB) yang didominasi oleh China.