Rencana pemerintah Korea Selatan untuk menyalurkan dukungan beras sebanyak 50 ribu ton kepada Korea Utara dalam bulan Setember melalui Program Pangan Dunia (WFP), gagal dilaksanakan karena tidak ada tanggapan dari pihak Korea Utara.
Korea Utara menunjukkan sikap negatif atas dukungan kemanusiaan Korea Selatan, dengan alasan latihan militer gabungan antara Korea Selatan dan AS yang dilaksanakan pada bulan Juli lalu. Setelah itu, WFP meminta pernyataan resmi terhadap dukungan beras Korea Selatan kepada Korea Utara, namun Korea Utara tidak membalasnya hingga saat ini.
Proses dukungan WFP juga dihentikan untuk sementara waktu, namun pemerintah Seoul tetap ingin melanjutkan pembahasan untuk menyampaikan dukungan berasnya.
Juru Bicara Kementerian Unifikasi Korea Selatan, Lee Sang-min menyatakan pada hari Senin (30/9/19) bahwa pembahasan antara Korea Utara dan WFP tidak berjalan dengan baik dan pihak Korea Utara tidak memberikan balasan, namun pemerintah Korea Selatan tetap akan melanjutkan pembahasan dengan WFP.
Kementerian Unifikasi Korea Selatan telah mengirim dana senilai 1.774.899 dolar AS yang dibutuhkan dalam pengiriman, pengangkutan dari dalam negeri Korea Selatan hingga distribusi, pengamatan di dalam negeri Korea Utara kepada WFP. Selain itu, biaya pembuatan karung beras senilai 800 juta won juga telah dikeluarkan oleh pemerintah Korea Selatan.