Pusat Penanggulangan Bencana dan Keselamatan Nasional Korea Selatan pada hari Kamis (3/10/19), mengatakan bahwa hingga kini, enam orang tewas dan empat orang terluka akibat Topan Mitag yang membawa hujan lebat di sebagian besar wilayah Korea Selatan.
Seorang pria berusia 70-an tahun di Seongju, Provinsi Gyeongsang Selatan tersapu arus banjir pada hari Rabu (2/10/19) malam dan seorang wanita berusia 70-an tahun di kota Pohang juga tewas akibat tenggelam arus banjir.
Selain itu, seorang wanita berusia 50-an tahun tewas ketika rumahnya ambruk dan seorang nenek berusia 77 tahun meninggal dunia akibat terkubur tanah longsor.
Kerugian akibat kebanjiran juga kian meningkat. Diketahui bahwa 101 unit rumah di pulau Wando, Provinsi Jeolla Selatan dan Pulau Jejudo terendam banjir dan 16 rumah kaca hancur.
Sebanyak 268 orang tengah mengungsi dan 83 kapal penumpang dari 63 jalur pelayaran tidak dioperasikan dan tetap berada di pelabuhan, meskipun jalur penerbangan pesawat yang sebelumnya dibatalkan, telah kembali dioperasikan.
Perdana Menteri Korea Selatan, Lee Nak-yon telah menginstruksikan untuk mengerahkan tenaga kerja yang tersedia untuk menyelamatkan para korban lonsor di Busan dan Uljin.