Voice of America (VOA) menyiarkan bahwa Organisasi Dunia untuk Kesehatan Hewan (OIE) mencurigai kondisi penyebaran virus flu babi Afrika di Korea Utara kian serius meski pihaknya tidak mendapat informasi tambahan dari Korea Utara.
Pihak OIE menuturkan bahwa Korea Utara pada tanggal 30 Mei lalu, memberitahukan penemuan virus flu babi Afrika pertama di negaranya, namun tidak memberikan informasi selanjutnya.
OIE menyampaikan, kondisi Korea Utara dicurigai serius jika mempertimbangkan penyebaran virus tersebut di negara-negara lain sebelumnya.
OIE juga mengatakan pihaknya tidak dapat memberikan komentar akan hasil analisis dari Korea Selatan karena belum ada informasi tambahan dari Korea Utara.
Sebelumnya, pada tanggal 24 September lalu, Badan Intelijen Nasional (NIS) Korea Selatan menyatakan bahwa Korea Utara tengah mengambil langkah-langkah untuk mencegah penyebaran virus flu babi Afrika di dalam negerinya sejak bulan Juli lalu.
NIS menambahkan, ada informasi yang mengatakan virus flu babi Afrika cukup tersebar ke seluruh negeri Korea Utara dan Korea Selatan ingin melakukan pencegahan penyebaran virus tersebut bersama Korea Utara, namun hingga kini negara komunis itu belum memberi tanggapannya tentang hal itu.