Inggris, Prancis, dan Jerman pada hari Kamis (3/10/19) waktu setempat, meminta untuk diadakannya pertemuan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) terkait peluncuran rudal balistik berbasis kapal selam (SLBM) Korea Utara baru-baru ini.
Ketiga negara meminta pertemuan tersebut untuk diadakan pada keesokan harinya, yakni tanggal 4 Oktober ini, namun pertemuan itu diperkirakan akan berlangsung pada sekitar minggu depan.
Kantor berita Reuters menyampaikan bahwa Jerman yang meminta pertemuan DK PBB terkait peluncuran SLBM Korea Utara kemudian Inggris dan Prancis menyetujuinya.
Duta Besar Korea Selatan untuk PBB, Cho Tae-yul, juga menyebutkan dirinya telah mendengar kabar bahwa pertemuan DK PBB yang diusulkan oleh Jerman ditunda dan penundaan pertemuan kemungkinan dipengaruhi oleh agenda pertemuan tingkat kerja Korea Utara dan Amerika Serikat.
Sehubungan dengan itu, Media Agence France-Presse (AFP) melansir bahwa pertemuan DK PBB tersebut akan diadakan secara tertutup sesuai permintaan pihak Amerika Serikat.
Menurut AFP, salah seorang diplomat mengatakan bahwa peluncuran SLBM Korea Utara jelas melanggar resolusi sanksi terhadap Korea Utara sehingga harus dibahas dalam pertemuan DK PBB.
Ketika Korea Utara meluncurkan rudal pada bulan Agustus lalu, DK PBB sempat menggelar pertemuan secara tertutup atas permintaan Inggris, Prancis dan Jerman, dan kemudian mengumumkan sebuah pernyataan kecaman terhadap Korea Utara.