Pemerintah Korea Selatan aktif menekankan sentimen publik internasional untuk mencegah pembuangan air terkontaminasi radiasi nuklir dari PLTN Fukushima oleh Jepang ke Lautan Pasifik.
Kementerian Urusan Maritim dan Perikanan Korea Selatan menyatakan pada hari Minggu (6/10/19) bahwa mereka akan mempermasalahkan isu tersebut di pertemuan Konvensi dan Protokol London yang digelar di Organisasi Maritim Internasional (IMO) mulai hari Senin (7/10/19) ini.
Konferensi Konvensi dan Protokol London adalah pertemuan untuk mendiskusikan langkah praktis untuk melarang pembuangan materi yang tidak berguna ke laut, dan di antara agenda sidang umum kali ini, termasuk 'pengendalian buangan radioaktif'.
Delegasi Korea Selatan mengatakan bahwa pihaknya akan terus memberikan usulan terkait masalah tersebut kepada dunia internasional agar Jepang mencari langkah yang aman terkait pengendalian pencemaran air terkontaminasi radiasi Fukushima.
Di dalam sidang umum kali ini, pemerintah Korea Selatan bersama dengan badan lingkungan internasional, Greenpeace, mempermasalahkan isu ini. Greenpeace menyatakan keprihatinan atas rencana Jepang yang hendak membuang air terkontaminasi radiasi dari PLTN Fukushima, dan memberikan dokumen yang mengandung pertanyaan kepada Jepang.
Sebelumnya, Wakil Pertama Menteri Sains, Teknologi, Informasi dan Telekomunikasi Korea Selatan, Mun Mi-ock juga mengambil bagian dalam masalah tersebut setelah hadir di Konferensi Umum Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) di Australia pada tanggal 16 September lalu.