Data statistik nilai ekspor bulanan dari negara anggota utama Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) menunjukkan bahwa tingkat penurunan ekspor Korea Selatan mulai bulan Januari hingga Juli 2019 merupakan yang terbesar diantara sepuluh negara ekspor di dunia meliputi China, Amerika Serikat, Jerman, Jepang, Belanda, dan lainnya.
Walaupun kebanyakan negara mengalami penurunan perdagangan akibat konflik perdagangan antara Amerika Serikat dan China, stagnasi ekonomi di dunia, dan berbagai faktor lainnya, namun penurunan ekspor Korea Selatan sangat menonjol.
Nilai ekspor kumulatif Korea Selatan mulai bulan Januari hingga Juli 2019 mencapai 317,3 miliar dolar Amerika dengan penurunan 8,94 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Selain Korea Selatan, selisih penurunan nilai ekspor Hong Kong juga tercatat yang kedua terbesar, yaitu minus 6,64 persen. Kemudian disusul dengan Jerman, Jepang, Inggris, dan lainnya.
Di antara sepuluh negara tersebut, nilai ekspor China meningkat sebanyak 0,59 persen dibandingkan satu tahun sebelumnya. Penurunan nilai ekspor di sepuluh negara tersebut, kali ini yang merupakan pertama dalam waktu tiga tahun setelah tahun 2016 lalu.
Kemerosotan ekspor di Korea Selatan terasa paling memprihatinkan pada bulan Juli lalu, ketika Jepang mengenakan pembatasan ekspor terhadap Korea Selatan untuk bahan semikonduktor seperti polimida berfluorinasi, fotoresis, hidrogen fluorida, dan lainnya.
Nilai ekspor Korea Selatan pada bulan Juli 2019 mencapai sekitar 46 miliar dolar Amerika dengan penurunan 11,04 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sedangkan, nilai ekspor Jepang pada bulan Juli malah meningkat sebesar 1,39 persen.