'Pusat Layanan Rumah Tangga Berpenghuni Satu Orang' dibentuk di seluruh daerah di kota Seoul pada tahun depan, serta 'platform online' yang mendukung berbagai jasa dan kegiatan komunitas bagi rumah tangga berpenghuni satu orang juga turut dibuka. 

Pemerintah kota Seoul menyatakan pada hari Minggu (6/10/19) bahwa pihaknya menyediakan rencana dukungan bagi rumah tangga berpenghuni satu orang dan melaksanakannya hingga tahun 2023 mendatang. 

Menurut pemkot Seoul, jumlah rumah tangga berpenghuni satu orang di Seoul sampai akhir tahun lalu mencapai 1.229.000 unit atau 32 persen diantara seluruh rumah tangga. Jumlah penduduk di Seoul terus menurun sejak tahun 2010 lalu, namun jumlah rumah tangga berpenghuni satu orang meningkat hingga 10 persen. 

Untuk mencegah terisolasinya rumah tangga berpenghuni satu orang, pemerintah Seoul memfokuskan diri pada pembentukan jaringan sosial. 

Untuk itu, 'Pusat Layanan Rumah Tangga Berpenghuni Satu Orang' dibentuk di 25 unit distrik, serta konsultan profesional ditempatkan di sana untuk memberikan konsultasi dan pendidikan yang diperlukan. 

Di dalam 'platform online' yang merupakan pusat kegiatan komunitas, diantaranya akan tersedia jasa pengasuhan anak antar rumah tangga berpenghuni satu orang dengan nama 'bank waktu'. Selain itu, sarana komunikasi antar rumah tangga berpenghuni satu orang 'social dining', fasilitas mesin cuci dengan koin, dan sebagainya juga akan disediakan secara bertahap. 

Dukungan finansial yang diberikan kepada rumah tangga berpenghuni satu orang diantara kalangan yang berpendapatan rendah juga turut disediakan. Dengan dukungan tersebut, diperkirakan kira-kira sekitar lima ribu orang dalam satu tahun, atau 17.500 unit rumah tangga berpenghuni satu orang akan mendapat dukungan sampai tahun 2023 mendatang. 

Pemkot Seoul juga melaksanakan 'proyek kompensasi prestasi sosial' untuk rumah tangga berpenghuni satu orang. Pihaknya akan memilih pebisnis swasta agar melaksanakan program dukungan dan konsultasi bagi rumah tangga berpenghuni satu orang yang mengalami isolasi sosial. Apabila bisnis itu berhasil, maka pemkot Seoul akan memberikan kompensasi atas prestasinya kepada sang pebisnis.