Masyarakat Korea Selatan selama hampir seratus hari sudah melakukan aksi boikot Jepang terkait pembatasan ekspor Jepang ke Korea Selatan.
Pulau Tsushima, Jepang, yang merupakan target utama aksi boikot tersebut tampak mengalami kesulitan.
Menurut Kantor berita Kyoto hari Rabu (9/10/19), Balai Kota Tsushima meminta bantuan keuangan darurat kepada pemerintah pusat.
Warga Korea Selatan yang menetap di Tsushima menyampaikan bahwa wisatawan Korea Selatan jarang terlihat walau sedikit meningkat dibandingkan pada masa awal aksi boikot Jepang.
Jumlah pengunjung Korea Selatan ke Tsushima selama tiga bulan ini mencapai 63.496 orang. Dibandingkan periode sama tahun lalu, jumlahnya berkurang sebanyak 70,3 persen.
Sementara itu, warga Korea Selatan di Tsushima mengadakan acara pertukaran sipil Korea Selatan dan Jepang mulai tanggal 18 Oktober ini.
Dalam kesempatan itu, pejabat Korea Selatan dan Jepang di bidang pariwisata dan perdagangan akan membahas masalah yang mereka hadapi.
Selain itu, beberapa acara seni budaya Korea Selatan dan Jepang akan berlangsung sebagai acara sampingan pertukaran sipil dua negara tersebut.