Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menyarankan pada hari Rabu (9/10/10) untuk berbicara dengan Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un melalui telepon, di samping bertukar surat.
Trump menyebut Kim ketika ia membela panggilan teleponnya yang kontroversial dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, yang isinya telah mendorong penyelidikan pemakzulan oleh Partai Demokrat Amerika Serikat.
Trump mengatakan kepada wartawan di Gedung Putih bahwa panggilan telepon pada bulan Juli dengan Zelensky "sempurna" dan mengulangi kecurigaannya bahwa seorang mata-mata telah membocorkan isi pembicaraan kepada pelapor yang terlibat.
Dia kemudian mengatakan bahwa ketika dia bernegosiasi dengan China, Suriah, dan "semua negara," dia telah melakukan panggilan dengan semua orang termasuk Pemimpin Kim Jong-un, sembari menambahkan bahwa dia tidak ingin memiliki mata-mata di Gedung Putih dan dia ingin dengan bebas melakukan panggilan.
Klaim Trump belum dikonfirmasi oleh para pejabat, dan tidak diketahui apakah ada semacam jaringan telepon langsung (hotline) antara Gedung Putih dan Pyongyang.
Namun, Trump dan Kim dilaporkan bertukar nomor telepon selama pertemuan puncak pertama mereka di Singapura tahun lalu.