Setelah peternakan babi di Yeoncheon, Provinsi Gyeonggi dikonfirmasikan positif terjangkit Virus Flu Babi Afrika (ASF) untuk kali ke-14 kalinya di dalam negeri Korea Selatan, hingga saat ini belum ada kasus tambahan sehingga langkah lanjutan untuk mencegah ASF terus dilaksanakan.
Kementerian Pertanian, Kehutanan dan Peternakan Korea Selatan menyatakan bahwa pembelian 30 ekor babi dari 76 unit peternak di Gimpo, Paju, Yeoncheon, dan lainnya di Provinsi Gyeonggi telah diselesaikan hingga tanggal 20 Oktober lalu, dan mereka tengah mendapat permintaan pembelian di wilayah Provinsi Gangwon.
Tindakan pemusnahan 64 ribu ekor babi dari 69 unit peternakan di Gimpo dan Paju telah diselesaikan, sedangkan tindakan di peternakan Yeoncheon masih dilaksanakan pada hari Senin (21/10/19).
Pemerintah Korea Selatan juga mengambil tindakan secara saksama untuk mencegah pencemaran di sekitar tempat pemusnahan babi seperti memasang pagar, menyemprotkan disinfektan, menutupi tempat pemusnahan dengan plastik, dan sebagainya.
Kegiatan penyemprotan disinfektan baik di daerah sekitar Yeoncheon, Paju, Cheorwon, dan lainnya maupun kendaraan yang melewatinya juga terus dilaksanakan. Tindakan penangkapan babi liar di empat wilayah yang berbahaya dengan memasang pagar besi telah diselesaikan, serta 390 unit perangkap juga dipasang.
Penangkapan babi liar di dalam kawasan yang dilarang akses warga sipil dilaksanakan mulai tanggal 22 Oktober.