Nilai ekspor Korea Selatan untuk bulan Oktober mengalami penurunan terbesar dalam kurun waktu 45 bulan, sehingga penurunannya berlangsung selama 11 bulan berturut-turut.
Menurut data dari Kementerian Perindustrian, Perdagangan, dan Sumber Daya Korea Selatan, nilai ekspor untuk bulan Oktober mencapai 46,78 miliar dolar AS dengan penurunan 14,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Penurunan nilai ekspor diakibatkan penurunan jumlah ekspor semikonduktor. Ekspor semikonduktor mengalami penurunan 32,1 persen akibat penurunan harganya.
Selain itu, nilai ekspor di bidang minyak bumi dan petrokimia masing-masing juga berkurang lebih dari 20 persen.
Volume ekspor terhadap negara utama kecuali negara berkembang mengalami penurunan. Khususnya, volume ekspor terhadap China dan Amerika Serikat, masing-masing turun sebesar 16,9 persen dan 8,4 persen. Volume ekspor terhadap Jepang juga turun sebesar 13,8 persen, namun pengaruh akibat pembatasan ekspor Jepang terhadap Korea Selatan sangatlah terbatas.
Sementara itu, nilai impor pada bulan Oktober mencapai 41,39 miliar dolar AS, sehingga neraca perdagangan tetap tercatat surplus selama 93 bulan berturut-turut.
Pemerintah Korea Selatan menjelaskan bahwa selisih penurunan ekspor bulan Oktober tercatat yang paling besar, karena pemulihan kondisi di bidang semikonduktor dan sengketa perdagangan antara Amerika Serikat dan China yang diperkirakan akan mereda ke depannya.