Sehubungan dengan rencana pengenaan bea masuk sebesar 25 persen oleh Amerika Serikat (AS) pada suku cadang dan mobil impor hingga pertengahan bulan ini, Menteri Perdagangan AS, Wilbur Ross, menyatakan ada kemungkinan untuk tidak mengenakan bea masuk tinggi tersebut.
Kantor Berita Bloomberg menyatakan pada hari Minggu (3/11/19) waktu setempat, bahwa Ross mengatakan mereka telah berdialog dengan Uni Eropa, Jepang, dan negara-negara lain yang mengambil bagian dalam produksi mobil, sehingga ada kemungkinan bahwa pemerintahan Trump tidak perlu mengenakan bea masuk tersebut.
Dalam pasal 232 UU Ekspansi Perdagangan AS, dikatakan bahwa AS mampu menahan impor atau mengenakan bea masuk tinggi apabila produk impor dari luar negeri dinilai mengancam keamanan nasional.
Pada bulan Februari lalu, Presiden AS, Donald Trump, memerintahkan pertimbangan untuk pengenaan bea masuk tinggi sampai tanggal 15 Mei lalu berdasarkan analisis mengenai pengaruh mobil dan suku cadang yang diimpor terhadap keamanan nasional. Waktu pengambilan keputusan itu pernah ditunda selama 180 hari, sehingga akan jatuh tempo pada tanggal 13 November mendatang.