Korea Selatan mencatat surplus terbesar dalam neraca transaksi berjalan pada bulan September lalu, untuk pertama kalinya dalam sebelas bulan terakhir.
Bank Sentral Korea (BOK) mengatakan pada hari Rabu (6/11/19), bahwa surplus neraca transaksi berjalan Korea Selatan untuk bulan September tercatat mencapai 7,48 miliar dolar AS. Dibandingkan bulan September tahun lalu, jumlahnya berkurang, tapi merupakan jumlah yang terbanyak sejak bulan Oktober tahun lalu.
Hal itu dipengaruhi oleh meningkatnya surplus neraca perdagangan hingga 8,84 miliar dolar AS dan jumlah itu merupakan yang terbanyak setelah bulan Oktober tahun lalu.
Walau surplus neraca perdagangan memulih pada bulan September, tapi masih menyusut jika dibandingkan dengan tahun lalu karena ekspor menurun dibandingkan impor.
Ekspor Korea Selatan mencatat 46,01 miliar dolar AS, berkurang 10,3 persen dibandingkan September tahun lalu, dan terus turun selama 10 bulan berturut-turut. Hal itu disebabkan karena lemahnya perdagangan global dan bidang semikonduktor yang tidak kunjung pulih.
Sementara itu, impor mencatat 37,7 miliar dolar AS, berkurang 3 persen dibandingkan September tahun lalu, dan berkurang selama lima bulan berturut-turut akibat turunnya harga minyak.
Neraca jasa dan layanan mencatat defisit sebanyak 2,51 miliar dolar AS pada bulan September dan lebih banyak daripada periode yang sama tahun lalu.