Kementerian Urusan Maritim dan Perikanan Korea Selatan (Korsel) pada hari Jumat (8/11/19) menyatakan Korsel dan China mencapai kesepakatan dalam perundingan perikanan bilateral 2020 di Shanghai, China.
Kedua pihak menetapkan jumlah kapal di zona ekonomi eksklusif (EEZ) menjadi 1.400 unit pada tahun 2020, kurang 50 unit dibandingkan tahun ini.
Kuota penangkapan hasil laut pun disepakati akan dikurangi sebanyak 1.000 ton, menjadi 56.750 ton pada tahun 2020.
Pemerintah Korsel memperpanjang jumlah hari penangkapan nelayan Korsel di perairan China menjadi 15 hari sesuai dengan permintaan nelayan Korsel.
Sedangkan masa penangkapan kapal China di perairan Korsel dikurangi satu bulan dan jumlah kapal China pun dikurangi dari yang sebelumnya 36 unit menjadi 34 unit.
Korsel dan China juga sepakat untuk menanggulangi penangkapan ilegal kapal nelayan China di Laut Timur bagian Korea Utara dengan ketat. Untuk itu, China akan menempatkan sebuah kapal penjaga pantainya untuk menghalangi masuknya kapal ke perairan Korut.
Bersama dengan itu, kedua pihak akan memperketat pengawasan di bagian Garis Batas Utara (NLL) dan zona ekonomi eksklusif Korsel supaya mencegah penangkapan ilegal kapal China di sana.
Kementerian bersangkutan mengatakan kesepakatan Korsel dan China tersebut akan membantu para nelayan Korsel karena perbaikan kondisi penangkapan.