Korea Selatan akan mempertahankan tarif 513 persen untuk beras impor tahun depan sambil menerapkan kuota impor di negara-negara pengekspor beras utama.
Menurut Kementerian Pertanian, Kehutanan dan Peternakan Korea Selatan pada hari Selasa (19/11/19), Korea Selatan mencapai kesepakatan dengan China, Amerika Serikat, Vietnam, Thailand dan Australia - lima negara yang telah memperdebatkan tarif beras Korea Selatan yang tinggi melalui Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) sejak tahun 2015.
Setelah negosiasi bertahun-tahun, Korea Selatan mencapai kesepakatan dengan lima negara yang memungkinkan Seoul untuk mempertahankan tarif 513 persen pada beras impor.
Sebagai imbalannya, Korea Selatan setuju untuk memperkenalkan kuota impor tahunan untuk setiap negara, dengan kuota tertinggi diterapkan ke China dengan 157.195 ton beras dan terendah diterapkan ke Australia, dengan 15.595 ton.
Impor beras dari kedua negara ini, bersama dengan Amerika Serikat, Vietnam dan Thailand, akan membentuk 95 persen dari 408.700 ton beras yang dikenakan tarif lima persen di bawah tariff-rate quota (TRQ) pemerintah Korea Selatan.
Lima persen sisanya, atau 20 ribu ton, akan terbuka untuk negara lain. Tambahan impor beras yang melebihi TRQ akan dikenakan tarif penuh 513 persen.