Pemerintah Jepang membantah kritik Kantor Kepresidenan Korea Selatan Cheongwadae yang mengatakan bahwa Kementerian Perindustrian dan Ekonomi Jepang mengumumkan hasil negosiasi terkait Perjanjian Perlindungan Informasi Militer (GSOMIA) yang berbeda dengan kenyataan.
Kementerian Perindustrian dan Ekonomi Jepang mengklaim dalam akun twitter resmi mereka pada hari Minggu malam (24/11/19), bahwa pihaknya mengumumkan langkah terkait pembukaan dialog untuk kebijakan pengontrolan produk ekspor dan penanganan tiga bahan utama semikonduktor yang diperiksa secara terpisah pada hari Jumat (22/11/19) pukul 18.07 waktu Jepang segara setelah negosiasi dengan Korea Selatan.
NHK Jepang melaporkan bahwa pejabat pemerintah Jepang menjelaskan isi pengumuman dengan jelas setelah jumpa pers pada hari Jumat tersebut, sehingga sangat menyesali kritik Korea Selatan yang dapat memecahkan hubungan kepercayaan antara dua negara.
Harian Yomiuri Jepang juga memberitakan bahwa seorang pejabat dari Kementerian Luar Negeri Jepang membantah penjelasan Cheongwadae yang menyatakan bahawa pemerintah Jepang meminta maaf atas pengumuman yang salah tersebut.
Menurut Yomiuri, ada opini publik di dalam negeri Korea Selatan yang menganggap bahwa penangguhan waktu untuk mengakhiri GSOMIA sebagai penyerahan sepihak, sehingga protes Korea Selatan terhadap Jepang bertujuan untuk menghindari kritik di dalam negeri Korea Selatan.
Kantor Berita Jepang Jiji juga melaporkan bahwa pemerintah Korea Selatan terasa sangat sensitif pada isi berita Jepang yang mampu memengaruhi opini publik di dalam negeri Korea Selatan.
Sebelumnya, pejabat tinggi Cheongwadae menyatakan penyesalan atas klaim media Jepang yang salah dalam mengumumkan hasil kesepakatan dengan Korea Selatan.