Bank Sentral Korea (BOK) kembali menurunkan rasio pertumbuhan ekonomi Korea Selatan untuk tahun ini ke angka 2 persen dari 2,2 persen sebelumnya.
BOK telah empat kali menurunkannya dalam tahun ini, yakni pada bulan Januari, April, Juli, dan November.
BOK menjelaskan bahwa rasio pertumbuhan itu diturunkan karena pemulihan ekspor dan investasi yang lambat diiringi dengan lambatnya peningkatan konsumsi.
Rasio pertumbuhan ekonomi di angka 2 persen merupakan tingkat yang paling rendah sejak krisis keuangan global tahun 2009.
Sebelumnya, BOK memprediksi pertumbuhan ekonomi Korea Selatan untuk tahun depan sebesar 2,5 persen pada bulan Juli lalu, tapi menurunkannya menjadi 2,3 persen pada hari Jumat (29/11/19).
Bersama dengan itu, BOK membekukan suku bunga acuan Korea Selatan pada 1,25 persen. Mempertimbangkan dua kali penurunan suku bunga sebelumnya, BOK berpendapat akan mengamati efek penurunannya terlebih dahulu.
BOK sempat menurunkan suku bunga acuan sebesar 0,25 persen poin masing-masing pada bulan Juli dan Oktober akibat lemahnya ekspor dan investasi serta konflik perdagangan antara Amerika Serikat dan China.