Pemerintah Korea Selatan mengumumkan targetnya untuk menciptakan dampak ekonomi senilai 455 triliun won atau sekitar Rp 5,4 kuadriliun dan meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya ke peringkat kesepuluh di antara negara OECD hingga tahun 2030.
Sejumlah kementerian Korea Selatan mengumumkan Strategi Nasional untuk Kecerdasan Buatan (AI) dengan isi tersebut dalam pertemuan dewan ke-53 yang dipimpin Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in pada hari Selasa (17/12/19).
Kementerian Sains, Teknologi, Informasi dan Telekomunikasi Korea Selatan menentukan daya saing semikonduktor AI Korea Selatan di peringkat tertinggi di dunia sebagai target utama strategi tersebut.
Untuk mengembangkan semikonduktor AI generasi berikut, pemerintah Korea Selatan menanamkan modal sebanyak 1,96 triliun won atau sekitar Rp 23,5 triliun mulai tahun depan hingga tahun 2029.
Dalam langkah yang sama, pemerintah Korea Selatan juga hendak menyediakan sistem pendidikan untuk seluruh rakyat agar dapat mempelajari kemampuan dasar AI.
Pemerintah Korea Selatan juga akan menumbuhkan perusahaan rintisan AI mulai tahun depan dengan mengumpulkan reksadana ventura lebih dari 5 triliun won atau sekitar Rp 60 miliar.
Untuk menjalankan strategi tersebut, pemerintah Korea Selatan kembali menetapkan peran Komite Revolusi Industri ke-4 di bawah naungan presiden.