Pemerintah Jepang secara resmi mengakui adanya dokumen rahasia terkait wanita perbudakan syahwat untuk prajurit Jepang, yang tertulis bahwa satu orang wanita perbudakan syahwat diperlukan untuk tiap 70 orang prajurit Jepang. 

Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe pada rapat kabinet Jepang hari Selasa (17/12/19) memberikan jawaban tersebut atas pertanyaan tentang dokumen rahasia.

Menurut balasan Abe, dokumen rahasia merupakan data terkait masalah wanita perbudakan syahwat dan diberikan ke Sekretaris Kabinet Jepang oleh Kementerian Luar Negeri Jepang dan Perpustakaan Parlemen Nasional.

Sebelumnya pada tanggal 6 Desember lalu, Kantor Berita Kyodo Jepang melaporkan bahwa ditemukan sebuah dokumen pemerintah Jepang yang membuktikan keterlibatan militer Jepang dalam menyediakan wanita perbudakan syahwat.

Menurut Kyodo, Konsul Jenderal Jepang di China dalam laporannya pada tahun 1938 lalu menulis bahwa satu orang wanita perbudakan syahwat diperlukan untuk setiap 70 orang tentara Angkatan Darat dan 150 orang tentara Angkatan Laut Jepang.

Terkait dengan dokumen tersebut, Profesor Hirohumi Hayashi dari Universitas Aoyama Gakuin menguraikan bahwa dokumen tersebut membuktikan bahwa militer Jepang berupaya untuk mengumpulkan wanita perbudakan syahwat secara otonom dan berencana.

Pemerintah Jepang membuat Sekretaris Kabinet Jepang mengumpulkan dan memeriksa sejumlah dokumen pemerintah tentang wanita perbudakan syahwat, yang berada di masing-masing kementerian sejak tahun 1991 lalu.