Voice of America (VOA) pada hari Selasa (24/12/19) melaporkan bahwa jumlah pengoperasian pelayaran kapal dan penerbangan pesawat Korea Utara ke luar negeri anjlok drastis pada tahun ini dibandingkan tahun lalu.
Sebuah situs web sekaligus aplikasi pelacak penerbangan pesawat di seluruh dunia, Flight Radar 24 menunjukkan bahwa jumlah operasi maskapai penerbangan milik pemerintah Korea Utara, Air Koryo tercatat sebanyak 892 kali untuk tahun ini. Angka itu mengalami penurunan sekitar 70 kali dibandingkan tahun lalu yang mencapai 964 penerbangan.
Tahun ini, Air Koryo memulai rute penerbangan baru ke China termasuk Makau, Dalian dan Jinan, namun pengoperasian jalur penerbangan ke Dalian dan Jinan telah ditutup pada bulan Agustus lalu.
Sebelum Korea Utara diterapkan sanksi PBB, Air Koryo mengoperasikan penerbangan ke 10 kota di 6 negara namun saat ini hanya mengoperasikan rute penerbangan ke Beijing, Shanghai dan Makau, serta Vladivostok.
Tidak hanya itu, jumlah pengoperasian kapal Korea Utara juga ikut turun secara pesat.
VOA memperjelas bahwa kapal berbendera Korea Utara yang menerima pemeriksaan keselamatan tahun ini hanya berjumlah 50 unit, artinya tingkat pengoperasian kapal negara itu turun sekitar 35 persen dibandingkan jumlah operasinya tahun lalu.
Disebutkan bahwa meskipun Korea Utara dilaporkan tengah memperkuat kerja sama dengan China, namun negaranya masih tetap merasakan dampak sanksi yang keras.