Harian Jepang, Yomiuri Shimbun melaporkan pada hari Minggu (29/12/19) lalu bahwa jumlah kapal kayu yang diyakini telah hanyut dari Korea Utara ke pantai perairan Jepang pada tahun ini mencapai 156 unit.
Jumlah kapal kayu tersebut semakin meningkat sejak tahun 2015 lalu, sehingga jumlah kapal yang ditemukan pada tahun lalu mencapai titik tertinggi dengan 225 unit.
Diperkirakan kapal kayu dari Korea Utara hanyut ketika sedang melakukan penangkapan ikan di Yamatotai, yaitu laut Timur antara Semenanjung Korea dan Jepang. Kebanyakan area Yamatotai tersebut tergolong sebagai Zona Ekonomi Eksklusif, sehinga penangkapan ikan oleh kapal Korea Utara dilarang.
Pemerintah Jepang menganalisis bahwa kapal kayu Korea Utara sering muncul di Yamatotai sejak tahun 2017 ketika sanksi Dewan Keamanan PBB menguat untuk mendapatkan hasil ikan laut sebagai sarana penghasil mata uang asing.