Korea Selatan diperkirakan akan menempati posisi pertama dalam penerimaan pesanan pembuatan kapal selama dua tahun berturut-turut dan mengalahkan rival utamanya, China.
Menurut lembaga analisis kondisi pembuatan kapal dan transportasi laut internasional, Clarkson Research, jumlah kumulatif penerimaan pesanan pembuatan kapal oleh Korea Selatan sampai bulan November 2019 mencapai 7,12 juta CGT, dan nilai penerimaan pesanan mencapai 16,4 miliar dolar AS.
Di samping itu, Hyundai Heavy Industries menambahkan nilai penerimaan pesanan senilai 2,8 miliar dolar AS pada bulan Desember ini. Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering (DSME) dan Samsung Heavy Industries masing-masing memperoleh penerimaan senilai 560 juta dolar AS dan 1,7 miliar dolar AS pada bulan ini.
Mulai bulan April tahun ini, jumlah produksi kapal semakin meningkat, dan jumlah tenaga kerja yang direkrut juga mencapai 110 ribu-an orang.
Diperkirakan permintaan untuk kapal bertenaga gas alam cair (LNG) akan meningkat akibat efek regulasi IMO 2020 terkait perlindungan lingkungan.
IMO 2020 adalah regulasi yang menetapkan kadar sulfur pada bahan bakar kapal sampai 0,5 persen untuk mengurangi polusi udara. Sejalan dengan regulasi tersebut, diperkirakan penggunaan kapal LNG, bahan bakar berkadar sulfur rendah, dan semacamnya akan bertambah.