Di tengah meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan Iran, dilaporkan bahwa efeknya pada pasokan minyak mentah dan gas ke Korea Selatan akan terbatas dalam jangka pendek.
Wakil Pertama Menteri Strategi dan Keuangan Korea Selatan, Kim Yong-beom mengadakan rapat keuangan dengan instansi-instansi pemerintah yang terlibat pada hari Selasa (07/01/20) ini.
Kim mengatakan bahwa sejauh ini belum ada hambatan terhadap jumlah dan jadwal pengiriman minyak mentah dari Timur Tengah ke Korea Selatan.
Kim memperjelas bahwa tidak ada serangan langsung terhadap fasilitas-fasilitas terkait di Timur Tengah dan Korea Selatan juga saat ini tidak mengimpor minyak dari Iran.
Dia juga mengungkapkan bahwa pasar keuangan lokal tidak perlu mengkhawatirkan kondisi saat ini dengan berlebihan.
Namun dia menyatakan Seoul harus tetap siap menghadapi kemungkinan meningkatnya ketidakpastian di tengah ketegangan diplomasi di Timur Tengah.
Ditambahkan pula bahwa pemerintah Korea Selatan akan terus memantau situasi serta perkembangan pasar global untuk mengambil langkah yang sigap dan berani dalam menghadapi fluktuasi pasar.
Untuk bulan November lalu, Korea Selatan memiliki total persediaan sebanyak 200 juta barel minyak mentah, jika ditambah dengan persediaan swasta.