Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengancam akan menjatuhkan sanksi "kuat" terhadap Iran dalam menanggapi serangan baru-baru ini yang diarahkan pada pangkalan pasukan Amerika Serikat di Irak, tetapi mengatakan bahwa Washington tidak mencari perang dengan Teheran.
Pernyataan itu disampaikan pada hari Rabu (08/01/20) dalam pidato yang disiarkan di televisi beberapa jam setelah Iran meluncurkan rudal balistik di dua pangkalan Irak yang menampung pasukan Amerika Serikat.
Trump mengatakan tidak ada korban warga Amerika dari serangan itu, yang datang sebagai balasan atas pembunuhan pemimpin militer Iran, Qassem Soleimani pekan lalu oleh pesawat tak berawak Amerika Serikat.
Trump mengatakan bahwa Iran tampaknya menahan diri dan tidak ada korban jiwa baik warga Amerika maupun Irak karena tindakan pencegahan yang diambil, penyebaran pasukan dan sistem peringatan dini yang bekerja dengan sangat baik.
Sementara menegaskan kembali legitimasi pembunuhan Soleimani, Trump mengatakan Amerika Serikat akan segera menjatuhkan sanksi ekonomi tambahan pada rezim Iran karena Washington terus mengevaluasi opsi dalam menanggapi agresi Iran.
Trump menekankan kekuatan militer Amerika Serikat tetapi mengatakan bahwa pemerintahannya tidak mencari konflik, sembari menambahkan bahwa Amerika Serikat siap untuk "merangkul perdamaian" dengan semua orang yang mencarinya.
Dia juga mendesak Inggris, Jerman, Prancis, Rusia, dan China untuk bergabung dengan Amerika Serikat dalam meninggalkan kesepakatan nuklir 2015 yang ditandatangani dengan Iran dan bekerja sama untuk mencapai kesepakatan dengan Teheran yang akan membuat dunia menjadi tempat yang lebih aman dan lebih damai.