Sejumlah lembaga sipil Korea Selatan mengecam Amerika Serikat yang membunuh pimpinan militer Iran dan juga mendesak pemerintah Korea Selatan untuk tidak mengirim pasukan tentaranya ke Selat Hormuz.
Sebanyak 107 lembaga sipil tersebut menggelar jumpa pers di alun-alun Gwanghwamun pada hari Jumat (10/01/20) dan menegaskan bahwa pemerintah Korea Selatan sama sekali tidak boleh mengirim tentaranya ke Selat Hormuz, lokasi konflik antara Amerika Serikat dan Iran.
Mereka menyerukan pembunuhan Qassem Soleimani jelas melanggar hukum internasional dan aksi perang yang melanggar kedaulatan Irak. Menurutnya, Amerika Serikat yang bertanggung jawab dalam kasus tersebut sehingga Korea Selatan tidak harus memihak pada Amerika Serikat dan mengikuti aksi militernya.
Para anggota lembaga sipil itu juga mengkritik Duta Besar Amerika Serikat untuk Korea Selatan, Harry Harris yang meminta pengiriman pasukan Korea Selatan ke Selat Hormuz.
Seusai jumpa pers itu, sejumlah peserta melakukan pertunjukan "die-in", yakni jatuh ke tanah dengan mengenakan baju hitam dengan pesan bahwa perang akan menyebabkan penderitaan bagi penduduk yang tidak bersalah.