Kementerian Pertanahan dan Transportasi Korea Selatan menyatakan bahwa nilai perolehan tender untuk pembangunan proyek besar di luar negeri pada tahun lalu tercatat mencapai 22,3 miliar dolar AS (Rp 303,54 triliun).
Jumlah tersebut mengalami penurunan 31 persen daripada tahun 2018, dan merupakan kinerja yang terendah dalam 13 tahun terakhir, sejak tahun 2006 yang mencapai 16,4 miliar dolar AS (Rp 223,23 triliun).
Kementerian memperjelas bahwa penurunan nilai perolehan tender tersebut diakibatkan ketidakpastian ekonomi global yang berkelanjutan dan penurunan jumlah tender dari Timur Tengah.
Namun pada periode awal tahun ini hingga tanggal 5 Februari kemarin, nilai tender untuk pembangunan di luar negeri dilaporkan telah mencapai angka 10 miliar dolar AS (Rp 136,11 triliun), naik 8,5 kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Kementerian tersebut memperkirakan bahwa nilai perolehan tender itu akan dibukukan di kisaran 30 miliar dolar AS (Rp 408,35 triliun) pada kuartal pertama tahun ini.