Sebuah laporan PBB terbaru menunjukkan bahwa negara-negara di Asia kurang memiliki kesadaran akan perlunya beralih ke energi bersih.
PBB pada hari Selasa (11/02/20) waktu setempat mengatakan bahwa dalam laporan tentang situasi dan prospek ekonomi dunia 2020 yang dirilis baru-baru ini, benua Eropa dan Amerika Utara telah secara besar-besaran mengurangi penggunaan batu bara, sedangkan negara-negara di Asia masih banyak bergantung pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara.
Menilik data tentang PLTU baru bara baru pada tahun lalu, tujuh dari sepuluh negara teratas adalah negara-negara di Asia, seperti China yang menyumbang 34.737 MW, terbesar di antara total 51.855 MW di seluruh dunia.
Indonesia menempati urutan keempat dengan 2.700 MW, sementara Korea Selatan menempati urutan ke-14 sebanyak 269 MW. Korea Selatan tengah berupaya keras untuk mengurangi penggunaan batu bara, namun negaranya masih tetap berada di posisi teratas di dunia dalam hal jumlah listrik yang dihasilkan lewat PLTU batu bara.
Laporan PBB itu mengangkat bahwa kesadaran negara-negara di Asia masih kurang dan transisi ke energi bersih sangatlah mendesak.