Pemerintah Korea Selatan memutuskan untuk membatasi aksi jual kosong selama tiga bulan guna menanggapi peningkatan volatibilitas di pasar keuangan.
Wakil Perdana Menteri Urusan Perekonomian Korea Selatan, Hong Nam-ki menyatakan hal tersebut di rapat menteri terkait urusan perekonomian pada hari Senin (09/03/20) kemarin.
Apabila aksi jual kosong terpusat pada suatu saham tertentu, maka saham tersebut ditetapkan sebagai "saham terpanas" sehingga aksi tersebut akan dibatasi pada hari perdagangan berikutnya.
Harga saham di Korea Selatan terus mengalami penurunan akibat wabah COVID-19, sehingga aksi jual kosong terus meningkat dan hal tersebut terus menggerus harga saham.
Selain itu, pemerintah Korea Selatan juga membentuk tim untuk menangani situasi terkait penurunan harga minyak internasional.