Pasar saham New York dan Eropa anjlok setelah pidato Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 2.352,60 poin atau 9,99 persen, ditutup di level 21.200,62 pada hari Kamis (12/03/20) waktu setempat.
Sejak runtuhnya pasar saham pada tahun 1987 lalu, harga saham dalam perdagangan harian turun dengan sangat besar.
Indeks Standard & Poor's turun 7 persen dalam waktu lima menit setelah pasar dibuka sehingga perdagangan sempat dihentikan selama 15 menit. Meskipun perdagangan kembali dilakukan, tetapi penurunannya tetaplah besar.
Akhirnya Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed menyalurkan uang pada pasar keuangan, tapi tidak mampu menahan penurunan harga saham.
Sementara itu, pasar saham utama di Eropa juga mengalami penurunan lebih dari 10 persen. Bursa Saham Frankfurt, Jerman dan Bursa Saham Paris, Prancis, serta Euro Stoxx 50 di kawasan Eropa anjlok sebanyak 12 persen.
Kondisi pasar saham Italia, di mana terdapat paling banyak kasus positif COVID-19, lebih parah dengan anjlok hampir 17 persen.
Sebelumnya, Trump melalui pidatonya menegaskan bahwa ia akan menangani kasus COVID-19 semaksimal mungkin, namun tampaknya tidak dapat menahan penurunan harga saham seiring dengan penilaian bahwa langkah untuk menenangkan sentimen pasar tidak memadai karena tidak ada saran baru dan juga kejelasan mengenai seberapa besar dukungan yang akan dikucurkan.
Ditambah lagi dengan tindakan Amerika Serikat yang melarang pendatang dari Eropa kecuali Inggris selama 30 hari, kian menambahkan kekhawatiran tentang perekonomian.