Pasar saham Korea Selatan turun hampir lima persen pada hari Rabu (18/03/20), dengan kembali mencatat penurunan selama enam hari berturut-turut.
Setiap negara berbondong-bondong mengeluarkan langkah pelonggaran moneter untuk menangani dampak dari wabah COVID-19, namun para investor masih tetap mengkhawatirkan penyebaran COVID-19, yang akhirnya mengakibatkan anjloknya bursa saham.
Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) turun 81,24 poin atau 4,86 persen pada sesi perdagangan hari Rabu, ditutup di level 1.591,20.
Investor asing dan lembaga terus melakukan aksi jual masing-masing sebesar 585 miliar won dan 431,5 miliar won, sedangkan investor pribadi melakukan aksi beli sebesar 910,8 miliar won.
Indeks Saham Teknologi KOSDAQ juga anjok tajam 29,59 poin atau 5,75 persen, diakhiri di level 485,14.
Di pasar valuta asing, nilai mata uang won Korea terhadap dolar AS melemah 2,2 won, mengakhiri sesi perdagangan di angka 1.247,7 won. Nilai tukar mata uang won terhadap dolar yang menyentuh titik tertinggi sejak tanggal 11 Juni 2010, dan terus meningkat selama lima hari berturut-turut.