Wakil Perdana Menteri Urusan Perekonomian Korea Selatan Hong Nam-ki mengatakan bahwa pembatasan berlebihan terhadap pergerakan personel dan material berpengaruh negatif pada ekonomi riil.
Pernyataan tersebut dikeluarkan saat Wakil PM Hong hadir di telekonferensi antar menteri keuangan dan Gubernur Bank Sentral dari negara-negara G20 yang dipimpin oleh Arab Saudi pada pukul 8 malam hari Senin(23/3/20) lalu.
Hong menyatakan bahwa kasus baru yang positif terinfeksi wabah COVID-19 per hari di Korea Selatan terus menurun ke bawah angka 100 dan pemerintah Korea Selatan telah mengoperasikan langkah ekonomi senilai 82 triliun won.
Dia menekankan bahwa dukungan dana tambahan pemerintah Korea Selatan akan diumumkan dalam waktu dekat, dan kerjasana internasional atau pembagian pengalaman karantina antar negara sangat penting untuk mengatasi krisis saat ini.
Ditambahkan pula, pembatasan terhadap pergerakan personel dan material yang terasa berlebihan bisa berpengaruh buruk pada ekonomi riil, sehingga dia merekomendasikan pihak-pihak bersangkutan agar menganalisis pengaruh buruk dan mencari langkah kerjasama internasional.
Sementara itu, menteri urusan perekonomian negara anggota G20 berbagi informasi mengenai langkah yang mereka ambil untuk mengatasi kemerosotan ekonomi akibat penyebaran wabah COVID-19.
Telekonferensi kali ini digelar lebih dulu untuk membahas agenda KTT G20 yang akan digelar pada akhir pekan ini.