Rasio pemangkasan pajak nasional diperkirakan akan melampaui ambang batas legal selama dua tahun berturut-turut sejalan dengan peningkatan pemangkasan pajak nasional untuk menghadapi kasus wabah COVID-19. 

Di dalam sidang kabinet yang dipimpin oleh Perdana Menteri Chung Sye-kyun hari Selasa, pemerintah memeriksa dan memutuskan rencana dasar pengeluaran pajak tahun 2020. 

Menurut rencana tersebut, jumlah pemangkasan pajak nasinoal pada tahun ini diperkirakan mencapai 51,9 triliun won. Rasio pemangkasan pajak nasional dibandingkan jumlah pendapatan pajak nasional sebesar 292,2 triliun won mencapai 15,1%, sehingga melampaui ambang batas legal 14%. 

Rasio pemangkasan pajak nasional yang melampaui ambang batas legal selama dua tahun berturut-turut merupakan kali pertama sejak tahun 2008 dan 2009 saat krisis keuangan global terjadi. 

Pemangkasan pajak nasional di bidang dukungan pekerja paling banyak dengan nilai 22 triliun won, disusul pajak di bidang dukungan industri pertanian dan perikanan senilai 6,2 triliun won, pajak di bidang dukungan perusahaan kecil dan menengah senilai 2,8 triliun won. 

Seorang pejabat pemerintah mengatakan bahwa pengeluaran pajak akan dikelola dengan berfokus pada pemulihan vitalitas ekonomi, serta berupaya untuk menjaga lingkup pemangkasan pajak terhadap jumlah pemangkasan sebesar 30 miliar won lebih tersebut.