Pemerintah Korea Selatan mengeluarkan langkah penanggulangan lanjut untuk lima industri utama pada hari Kamis (23/04/20) setelah mengumumkan langkah-langkah bantuan untuk perusahaan dan peluang kerja sebesar 90 triliun won demi menghidupkan ekonomi negaranya.
Pemerintah Korea Selatan pertama-tama membantu lima jenis industri, yaitu otomotif, penerbangan, transportasi laut, pengilangan minyak, dan pembuatan kapal karena selain merupakan industri utama Korea Selatan, industri tersebut dapat memengaruhi perekrutan dan industri lain yang bersangkutan.
Wakil Perdana Menteri Urusan Perekonomian Korea Selatan, Hong Nam-ki mengatakan bahwa kelima industri tersebut menduduki 30 persen ekspor dan 20 persen produk domestik bruto (PDB) Korea Selatan selain mempekerjakan 600 ribu orang, sehingga bantuan sekecil apa pun dibutuhkan untuk mengatasi kesulitan yang tengah dihadapi.
Berdasarkan langkah penanggulangan tersebut, pemerintah Korea Selatan menurunkan bea masuk untuk komponen otomotif dan melakulan pembelian dini untuk 8.700 unit kendaraan dinas dan membayar 70 persen biaya di awal.
Untuk industri penerbangan, pemerintah Korea Selatan memperpanjang pemotongan atau penghapusan tarif penggunaan bandara hingga bulan Agustus dan bank pemerintah memberikan bantuan keuangan.
Untuk industri transportasi laut, pengilangan minyak, dan pembuatan kapal, pemerintah Korea Selatan memberikan bantuan perbankan dan perpanjangan masa pembayaran pajak.
Langkah-langkah bantuan tersebut dibahas oleh satuan tugas pusat ekonomi darurat yang dipimpin Hong bersama tiga menteri yang bersangkutan di bidang perbankan, industri, dan perekrutan
Satuan tugas itu mengadakan rapat setiap minggu dan memeriksa serta melengkapi langkah penanggulangan yang telah diumumkan hingga bulan depan. Selain itu, pihaknya juga membahas arah kebijakan ekonomi untuk semester kedua dan rancangan anggaran tambahan ke-3.