Sejalan dengan diperpanjangnya imbauan jaga jarak sosial untuk mencegah penyebaran wabah COVID-19 di Korea Selatan, kebanyakan masyarakat diketahui merasa lelah namun tetap mengambil bagian dalam imbauan tersebut. 

Menurut hasil survei yang dilakukan terhadap 3.725 orang dewasa, 79,7 persen responden menjawab mereka merasa lelah pada imbauan jarak jaga sosial. 

Di antaranya, sebanyak 68,8 persen responden merasa tidak nyaman dengan penggunaan masker, 58,3 persen merasa tidak senang karena tidak dapat keluar rumah dan 51,5 persen merasa tidak puas karena tidak bisa berjalan-jalan. Selain itu, ada banyak yang merasa lelah karena tidak bisa bertemu dengan anggota keluarga atau kerabat,  melakukan hobi, berolahraga, dan aktivitas lainnya.

Meskipun demikian, sebanyak 77,6 persen responden menyatakan imbauan jarak jaga sosial tetap diperlukan untuk memberantas COVID-19.  

Sebagai langkah yang dilaksanakan untuk melaksanakan imbauan jaga jarak sosial, 95,2 persen menjawab menggunakan masker saat keluar rumah, 59,4 persen menjawab tidak membuat janji untuk pertemuan, 43,1 persen menjawab berbelanja online, dan lainnya.

Mengenai perubahan pada praktik jaga jarak sosial, sebanyak 14 persen responden mengatakan ada peningkatan, 29,5 persen mengatakan ada pelemahan, sementara 56,5 persen menjawab tetap sama.
Selain itu, 74,8 persen responden menyatakan mampu bertahan untuk jaga jarak sosial kira-kira selama 2,6 bulan.  

Di dalam hasil survei lain oleh portal perekrutan Incruit, sekitar 95,2 persen responden menjawab tetap mengambil bagian dalam jaga jarak sosial selama hari libur panjang selama enam hari mulai Hari Kelahiran Buddha tanggal 30 April hingga Hari Anak Nasional tanggal 5 Mei mendatang.